Apa Itu Bore Pile, Apa Perbedaannya Dengan Strauss Pile Dan Berapa Harganya?

Mengenal Bore Pile: Fondasi Dalam yang Kokoh

Bore pile, atau biasa disebut juga bored pile, merupakan salah satu jenis fondasi dalam yang digunakan dalam konstruksi bangunan. Fondasi ini digunakan untuk mendukung struktur bangunan yang berat, seperti gedung tinggi, jembatan, atau struktur yang memerlukan stabilitas dan kekuatan ekstra. Bore pile umumnya digunakan ketika tanah di bawah permukaan tidak dapat menopang beban bangunan dengan baik atau jika ada lapisan tanah lemah yang harus dilewati.

Apa itu Bore Pile?

Bore pile adalah tiang beton atau besi yang ditanamkan ke dalam tanah dengan menggunakan alat berat seperti rig bor. Proses pengeboran dilakukan dengan membuat lubang melalui tanah atau batuan menggunakan mesin bor yang kuat. Setelah mencapai kedalaman yang diinginkan, lubang tersebut kemudian diisi dengan beton bertulang atau besi tulangan. Proses ini menghasilkan fondasi dalam yang kuat dan tahan lama yang mampu menahan beban bangunan dengan baik.

Kelebihan Bore Pile:

  • Kekuatan dan Daya Tahan

Bore pile memiliki daya dukung yang tinggi dan mampu menahan beban struktural yang berat. Mereka digunakan di tempat-tempat di mana tanah di bawah permukaan tidak cukup kuat untuk menopang beban bangunan dengan baik.

  • Penetrasi Tanah

Proses pengeboran memungkinkan bore pile untuk menembus lapisan tanah yang lemah atau batuan keras. Hal ini memungkinkan fondasi untuk ditempatkan di kedalaman yang cukup untuk mencapai lapisan tanah yang lebih kuat dan stabil.

  • Penerapan di Berbagai Jenis Tanah

Bore pile dapat diterapkan pada berbagai jenis tanah, termasuk tanah lempung, tanah berpasir, tanah berbatu, dan tanah dengan kandungan air yang tinggi. Ini menjadikannya pilihan yang fleksibel untuk berbagai kondisi tanah.

  • Pembebanan sepanjang Tiang

Beban dari struktur didistribusikan sepanjang panjang tiang bore pile, memberikan kestabilan dan ketahanan yang lebih baik daripada fondasi permukaan yang hanya mendukung beban di bagian bawah.

  • Kontrol Kualitas

Proses pembuatan bore pile dapat dikontrol dengan ketat untuk memastikan kekuatan dan kualitas yang konsisten. Penggunaan beton bertulang atau besi tulangan pada lubang pengeboran juga memberikan kekuatan tambahan.

Dengan kelebihan-kelebihan tersebut, berikut ini adalah alasan mengapa Anda harus mempertimbangkan penggunaan bore pile untuk proyek konstruksi Anda:

Keamanan dan kekokohan: Bore pile memberikan fondasi yang kuat dan kokoh untuk bangunan Anda. Dalam kondisi tanah yang sulit atau tidak stabil, bore pile dapat memberikan kestabilan dan ketahanan yang dibutuhkan untuk menghadapi beban struktural.

Penyesuaian dengan berbagai kondisi tanah: Bore pile dapat digunakan dalam berbagai jenis kondisi tanah, termasuk tanah lunak, tanah berlapis, dan tanah dengan lapisan keras di bawahnya. Hal ini memungkinkan adaptasi dan fleksibilitas dalam membangun di berbagai lingkungan dan lokasi.

Pengurangan risiko: Dalam situasi tanah yang tidak stabil atau berpotensi longsor, bore pile dapat membantu mengurangi risiko keruntuhan atau pergeseran tanah yang dapat mengancam struktur bangunan. Hal ini memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap bencana alam atau perubahan kondisi tanah.

Efisiensi dan kecepatan: Meskipun pemasangan bore pile membutuhkan persiapan dan peralatan khusus, proses ini dapat diselesaikan dengan cepat dan efisien. Hal ini membantu menghemat waktu dan biaya konstruksi Anda, mempercepat penyelesaian proyek.

Daya dukung yang tinggi: Bore pile mampu menanggung beban yang besar. Dengan menggunakan bore pile, Anda dapat membangun struktur yang lebih tinggi dan lebih berat dengan kepercayaan diri.

Jadi, jika Anda mencari metode pemasangan pile yang aman, efisien, dan dapat diandalkan, bore pile adalah solusi yang tepat. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk memastikan fondasi yang kokoh dan tahan lama bagi proyek konstruksi Anda. Hubungi para ahli di bidang ini dan temukan manfaat bore pile yang luar biasa bagi bangunan Anda.

Proses Pemasangan Bore Pile

Proses pemasangan bore pile melibatkan beberapa tahap utama yang mencakup pengeboran, penempatan tulangan, pengisian dengan beton, perawatan, dan pengujian. Berikut adalah penjelasan rinci tentang setiap tahapan dalam proses pemasangan bore pile:

1. Pengeboran

Tahap pertama adalah pengeboran lubang dengan menggunakan mesin bor yang kuat. Diameter dan kedalaman lubang disesuaikan dengan spesifikasi desain dan kondisi tanah di lokasi tersebut. Mesin bor digunakan untuk membuat lubang melalui tanah atau batuan dengan menggali dan mencapai kedalaman yang diinginkan. Lubang pengeboran dapat memiliki diameter bervariasi, tergantung pada beban dan spesifikasi fondasi yang akan dibangun.

Berapa meter kedalaman bore pile?

Kedalaman fondasi bore pile dapat bervariasi tergantung pada desain fondasi yang diperlukan, jenis tanah di lokasi proyek, dan beban struktural yang akan ditanggung oleh pile. Secara umum, kedalaman bore pile dapat berkisar antara beberapa meter hingga puluhan meter. Berikut adalah perkiraan umum mengenai kedalaman bore pile untuk berbagai jenis bangunan:

  • Bangunan Perumahan

Pada bangunan perumahan, kedalaman bore pile biasanya berkisar antara 5 hingga 15 meter. Namun, dapat ada pengecualian tergantung pada kondisi tanah dan beban struktural yang diperhitungkan.

  • Bangunan Komersial

Pada bangunan komersial dengan beban struktural yang lebih tinggi, kedalaman bore pile dapat mencapai 15 hingga 30 meter atau lebih. Kedalaman yang lebih dalam diperlukan untuk memberikan kestabilan dan daya dukung yang cukup.

  • Jembatan dan Struktur Besar

Untuk proyek jembatan, dermaga, atau struktur besar lainnya, bore pile sering kali harus menembus lapisan tanah hingga mencapai formasi batuan yang lebih dalam. Kedalaman bore pile dapat mencapai puluhan meter bahkan lebih, tergantung pada kondisi geologi dan beban struktural yang diantisipasi.

Perlu diingat bahwa perkiraan ini hanya sebagai acuan umum. Desain fondasi yang spesifik harus disusun oleh insinyur struktur berdasarkan analisis geoteknik yang lengkap dan mempertimbangkan faktor-faktor seperti kondisi tanah, beban struktural, dan persyaratan proyek.

2. Penempatan Tulangan

Setelah lubang pengeboran selesai, tahap selanjutnya adalah penempatan tulangan besi di dalam lubang. Tulangan biasanya terdiri dari baja tulangan dengan bentuk spiral atau heliks. Penempatan tulangan ini dilakukan untuk memberikan kekuatan tambahan pada pile dan meningkatkan daya dukung strukturalnya. Tulangan ditempatkan dengan cermat sesuai dengan desain yang ditetapkan, dan jarak antara tiang tulangan harus memenuhi persyaratan teknis.

3. Pengisian dengan Beton

Setelah penempatan tulangan selesai, tahap berikutnya adalah pengisian lubang pengeboran dengan beton bertulang. Beton yang digunakan harus memiliki kekuatan dan kualitas yang sesuai dengan persyaratan desain struktur. Proses pengisian beton biasanya dilakukan menggunakan pipa tremie. Pipa tremie ditempatkan di dalam lubang pengeboran hingga mencapai dasar lubang, kemudian beton diisi perlahan-lahan melalui pipa tremie. Teknik ini memastikan beton terdistribusi dengan merata di sepanjang lubang dan mencegah terjadinya segregasi beton. Selama proses pengisian, pipa tremie ditarik secara perlahan untuk menghindari adanya udara yang terperangkap di dalam beton.

4. Perawatan dan Pengeringan

Setelah pengisian dengan beton selesai, bore pile perlu dirawat dan didiamkan untuk memastikan beton mencapai kekuatan yang diinginkan. Proses perawatan meliputi pemeliharaan kelembaban beton dengan cara penyiraman secara berkala atau penutupan dengan bahan penahan kelembaban. Hal ini penting untuk mencegah kehilangan air secara cepat dan memungkinkan beton untuk mengeras dengan baik. Selain itu, perlindungan dari cuaca ekstrem seperti panas yang berlebihan atau hujan yang berkepanjangan juga diperlukan untuk menjaga kualitas dan kekuatan beton.

5. Pengecekan dan Uji Keandalan

Setelah bore pile selesai dan beton mencapai kekuatan yang cukup, dilakukan pemeriksaan dan pengujian untuk memastikan keandalan dan kekuatan fondasi. Pemeriksaan meliputi pemeriksaan visual untuk memastikan tidak ada cacat atau kerusakan pada bore pile. Selain itu, dilakukan juga pengujian integritas pile (pile integrity test) yang bertujuan untuk mendeteksi adanya cacat atau kerusakan internal pada pile. Pengujian beban (load test) juga dilakukan untuk memverifikasi daya dukung dan kekuatan bore pile terhadap beban yang diharapkan. Pada pengujian beban, beban yang diterapkan secara bertahap pada bore pile hingga mencapai beban maksimum yang direncanakan. Selama pengujian, dilakukan pemantauan terhadap perpindahan dan deformasi pile untuk mengevaluasi respons dan kinerjanya terhadap beban.

Setelah proses pemasangan bore pile selesai dan semua pengujian dan pemeriksaan telah dilakukan, bore pile siap untuk digunakan sebagai fondasi yang kokoh dan tahan lama. Bore pile memiliki kemampuan untuk menahan beban yang berat dan memberikan stabilitas struktural yang dibutuhkan dalam konstruksi bangunan.

Penting untuk mencatat bahwa proses pemasangan bore pile harus dilakukan oleh tenaga ahli dan mengikuti prosedur yang tepat. Desain dan spesifikasi fondasi harus diperhatikan dengan cermat, dan pengawasan yang ketat harus dilakukan selama setiap tahap pemasangan. Hal ini akan memastikan bahwa bore pile memiliki kualitas dan kekuatan yang sesuai dengan persyaratan teknis dan mampu menjalankan fungsinya dengan baik dalam jangka panjang.

Berapa Lama Pekerjaan Pembuatan Fondasi Bore Pile?

Lama proses pembuatan fondasi bore pile dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk jumlah dan ukuran pile yang akan dipasang, kondisi tanah di lokasi proyek, serta peralatan dan tenaga kerja yang tersedia. Namun, sebagai acuan umum, berikut adalah perkiraan waktu yang bisa Anda gunakan sebagai panduan:

  • Proyek Skala Kecil

Untuk proyek skala kecil yang melibatkan sekitar 10-20 pile dengan diameter sekitar 300-600 mm, waktu pemasangan fondasi bore pile dapat memakan waktu antara 1 hingga 2 minggu.

  • Proyek Skala Menengah

Untuk proyek skala menengah dengan jumlah pile antara 20-50 dan diameter pile sekitar 600-900 mm, estimasi waktu pemasangan fondasi bore pile dapat berkisar antara 2 hingga 4 minggu.

  • Proyek Skala Besar

Untuk proyek skala besar yang melibatkan lebih dari 50 pile dan/atau pile dengan diameter lebih dari 900 mm, waktu pemasangan fondasi bore pile dapat memakan waktu beberapa bulan, tergantung pada kompleksitas proyek dan faktor lainnya.

Perlu diingat bahwa estimasi waktu tersebut bersifat kasar dan dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor yang telah disebutkan sebelumnya. Penting untuk melakukan kajian yang lebih mendalam terhadap proyek Anda, termasuk melakukan penilaian situs dan berkonsultasi dengan kontraktor atau ahli konstruksi yang berpengalaman untuk mendapatkan estimasi waktu yang lebih akurat dan spesifik sesuai dengan kondisi proyek yang sebenarnya.

Apa Perbedaan Bore Pile Dan Strauss Pile

Bore pile dan Strauss pile adalah dua metode yang berbeda dalam pemasangan tiang pancang atau fondasi dalam. Berikut adalah perbedaan utama antara bore pile dan Strauss pile:

Metode Pengeboran

Perbedaan utama antara bore pile dan Strauss pile terletak pada metode pengeboran yang digunakan. Pada bore pile, lubang pengeboran dibuat menggunakan mesin bor khusus dengan diameter yang sesuai. Lubang pengeboran dibuat terlebih dahulu sebelum tulangan dan beton dimasukkan. Sedangkan pada Strauss pile, pengeboran dilakukan secara simultan dengan pemasangan tulangan. Lubang pengeboran dibuat menggunakan matriks pile, yaitu tabung baja berdiameter besar yang ditempatkan di titik pemasangan tulangan. Pada saat pengeboran, tanah atau material di sekitar matriks pile dikeluarkan secara bertahap menggunakan alat berat seperti grab atau alat penggali lainnya.

Penempatan Tulangan

Pada bore pile, setelah lubang pengeboran selesai, tulangan besi ditempatkan di dalamnya dengan bentuk spiral atau heliks untuk meningkatkan kekuatan pile. Tulangan ditempatkan setelah pengeboran selesai. Sedangkan pada Strauss pile, tulangan ditempatkan secara simultan selama proses pengeboran. Tulangan dimasukkan ke dalam matriks pile saat lubang pengeboran dibuat. Ini memungkinkan tulangan untuk berada dalam posisi yang tepat sejak awal dan terkunci dalam beton saat proses pengeboran berlangsung.

Kecepatan Pemasangan

Bore pile cenderung membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dipasang dibandingkan dengan Strauss pile. Pada bore pile, proses pengeboran lubang dilakukan terlebih dahulu, diikuti oleh penempatan tulangan dan pengisian beton. Proses ini dapat memakan waktu yang signifikan tergantung pada kedalaman dan diameter pile. Sedangkan pada Strauss pile, pengeboran dan penempatan tulangan dilakukan secara berbarengan, sehingga proses pemasangannya dapat lebih cepat.

Daya Dukung dan Kekuatan

Baik bore pile maupun Strauss pile dapat memberikan daya dukung dan kekuatan yang baik untuk fondasi. Namun, karakteristik desain dan daya dukung pile dapat bervariasi tergantung pada kondisi tanah, diameter, kedalaman, dan spesifikasi fondasi yang diinginkan.

Pemilihan antara bore pile dan Strauss pile tergantung pada kondisi proyek, persyaratan fondasi, dan preferensi dari para insinyur dan kontraktor. Keduanya merupakan metode yang umum digunakan dalam konstruksi fondasi dalam dan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Penting untuk berkonsultasi dengan para ahli dan melaksanakan perencanaan yang tepat untuk memastikan fondasi yang kuat dan aman.

Mengenal Strauss Pile

Strauss pile, juga dikenal sebagai bored cast-in-place pile atau Franki pile, adalah metode pemasangan tiang pancang atau fondasi dalam yang melibatkan pengeboran dan penempatan beton di lokasi yang sama. Metode ini dinamai berdasarkan penemunya, Paul Strauss.

Sejarah Perkembangan Fondasi Strauss Pile

Metode pembuatan fondasi ini memiliki sejarah yang cukup panjang dan telah mengalami perkembangan seiring waktu. Berikut adalah penjelasan tentang sejarah dan perkembangan metode Strauss pile:

  • Ditemukan oleh Paul Strauss

Metode Strauss pile dinamai berdasarkan penemunya, seorang insinyur Swiss bernama Paul Strauss. Pada awal abad ke-20, Paul Strauss mengembangkan metode ini sebagai solusi untuk memperkuat tanah lunak dan membangun fondasi yang kuat. Ia menggabungkan teknik pengeboran lubang dengan metode penempatan beton langsung di dalam lubang tersebut.

  • Perkembangan di Eropa

Setelah penemuan oleh Paul Strauss, metode ini mulai digunakan secara luas di Eropa, terutama di negara-negara seperti Jerman dan Belanda. Pada tahun 1930-an, metode Strauss pile diperkenalkan oleh perusahaan Franki Foundation di Belgia dan mulai mendapatkan popularitas.

  • Eksplorasi Internasional

Selama tahun 1940-an hingga 1960-an, metode Strauss pile mulai dieksplorasi dan diterapkan di berbagai negara di seluruh dunia. Banyak perusahaan konstruksi dan insinyur mulai mengenal dan menggunakan metode ini untuk proyek-proyek fondasi dalam.

  • Peningkatan Teknologi

Seiring berkembangnya teknologi konstruksi, metode Strauss pile mengalami peningkatan dan penyempurnaan. Perkembangan dalam peralatan pengeboran, penggunaan tulangan yang lebih kuat, dan pemahaman yang lebih baik tentang perilaku tanah memungkinkan peningkatan dalam kualitas dan efisiensi pemasangan Strauss pile.

  • Inovasi dalam Pengujian dan Pemantauan

Selain perkembangan dalam proses pemasangan, ada juga inovasi dalam pengujian dan pemantauan Strauss pile. Pengujian integritas pile dan pengujian beban semakin diterapkan untuk memastikan kualitas dan daya dukung pile. Pemantauan dan evaluasi kinerja pile juga menjadi penting untuk memastikan bahwa pile berfungsi dengan baik selama masa penggunaan.

Seiring berjalannya waktu, metode Strauss pile terus dikembangkan dan diterapkan untuk berbagai jenis proyek konstruksi, baik di sektor bangunan maupun infrastruktur. Keunggulan metode ini dalam mengatasi tanah yang lunak atau memerlukan pile dengan diameter besar membuatnya menjadi pilihan yang populer bagi para insinyur dan kontraktor dalam membangun fondasi yang kokoh dan tahan lama.

Proses Pemasangan Strauss Pile

Berikut adalah penjelasan tentang proses pemasangan Strauss pile:

1.) Pengeboran

Tahap pertama dalam pemasangan Strauss pile adalah pengeboran lubang dengan menggunakan matriks pile. Matriks pile adalah tabung baja berdiameter besar dengan ujung terbuka dan dinding berlubang. Matriks pile dimasukkan ke dalam tanah dengan menggunakan alat berat seperti grab atau alat penggali lainnya. Pengeboran dilakukan dengan menggerakkan matriks pile naik dan turun sambil memutar untuk menciptakan lubang di tanah.

2.) Penempatan Tulangan

Setelah pengeboran, tulangan besi ditempatkan di dalam matriks pile. Tulangan biasanya berbentuk spiral atau heliks untuk memberikan kekuatan tambahan pada pile. Tulangan dimasukkan ke dalam matriks pile saat pengeboran berlangsung, sehingga mereka berada dalam posisi yang tepat dan terkunci dalam beton.

3.) Pengisian dengan Beton

Setelah penempatan tulangan selesai, proses pengisian dengan beton dimulai. Beton segar dimasukkan ke dalam matriks pile secara bertahap menggunakan pipa tremie. Pipa tremie ditempatkan hingga ke dasar matriks pile, dan beton disalurkan melalui pipa tremie ke dalam lubang pengeboran. Proses pengisian ini memastikan bahwa beton terdistribusi dengan merata di sekitar tulangan dan mengisi ruang di antara dinding matriks pile.

4.) Penarikan Matriks Pile

Setelah pengisian dengan beton selesai, matriks pile ditarik perlahan dari dalam lubang pengeboran. Pada saat penarikan, beton yang berada di dalam matriks pile tetap terjaga di tempatnya dan membentuk inti pile. Dinding matriks pile yang berlubang memungkinkan beton untuk mengalir keluar saat matriks pile ditarik.

5.) Perawatan dan Pengeringan

Setelah Strauss pile selesai dipasang, perawatan dan pengeringan yang tepat diperlukan untuk memastikan beton mencapai kekuatan yang diinginkan. Proses perawatan meliputi pemeliharaan kelembaban beton dengan cara penyiraman secara berkala atau penutupan dengan bahan penahan kelembaban. Ini penting untuk mencegah kehilangan air secara cepat dan memungkinkan beton untuk mengeras dengan baik.

Strauss pile biasanya digunakan untuk mengatasi tanah yang lunak atau tanah yang memiliki lapisan keras di bawah tanah yang lunak. Metode ini juga efektif dalam mengatasi tanah yang memerlukan pemasangan pile dengan diameter besar. Keuntungan dari Strauss pile adalah fleksibilitasnya dalam memenuhi berbagai kondisi tanah dan kemampuannya untuk menahan beban vertikal dan lateral

Keunggulan Metode Strauss Pile

  • Kekuatan dan Stabilitas

Strauss pile dapat memberikan kekuatan dan stabilitas yang tinggi untuk fondasi dalam. Dalam proses pemasangannya, beton segar diisi secara langsung ke dalam lubang pengeboran, menciptakan struktur pile yang solid dan kokoh.

  • Penyesuaian dengan Kondisi Tanah

Metode Strauss pile dapat digunakan untuk berbagai jenis kondisi tanah, termasuk tanah lunak, tanah dengan lapisan keras di bawahnya, dan tanah yang memerlukan pile dengan diameter besar. Hal ini memungkinkan fleksibilitas dalam memilih metode fondasi yang sesuai dengan karakteristik tanah di lokasi proyek.

  • Penyerapan Beban Lateral

Strauss pile memiliki kemampuan yang baik dalam menyerap beban lateral, seperti tekanan tanah atau beban angin. Hal ini menjadikannya pilihan yang baik untuk bangunan atau struktur yang memerlukan dukungan tambahan untuk menahan gaya lateral.

  • Toleransi terhadap Getaran

Metode Strauss pile memiliki toleransi yang baik terhadap getaran selama proses pemasangan. Hal ini membuatnya cocok untuk digunakan di lingkungan yang sensitif terhadap getaran, seperti dekat dengan bangunan yang ada atau infrastruktur yang sensitif.

  • Kualitas Pile yang Terjamin

Pemasangan Strauss pile melibatkan proses yang terkendali dengan penempatan tulangan dan pengisian beton yang cermat. Hal ini dapat memastikan kualitas pile yang tinggi dengan integritas struktural yang baik.

Kelemahan Metode Strauss Pile

  • Biaya

Metode Strauss pile dapat menjadi lebih mahal dibandingkan metode pile lainnya. Proses pengeboran dan pengisian beton yang membutuhkan peralatan dan tenaga kerja khusus dapat meningkatkan biaya pemasangan.

  • Waktu Pemasangan yang Lama

Proses pemasangan Strauss pile membutuhkan waktu yang relatif lebih lama dibandingkan dengan metode pile yang lain. Hal ini terutama disebabkan oleh tahap pengeboran yang membutuhkan waktu untuk mencapai kedalaman yang diinginkan.

  • Keterbatasan pada Tanah Berkarst

Metode Strauss pile mungkin memiliki keterbatasan ketika digunakan di tanah yang memiliki formasi karst. Lubang pengeboran dapat terhambat oleh gua-gua atau celah di tanah karst yang dapat mempengaruhi integritas struktural pile.

  • Dibutuhkan Peralatan Khusus

Pemasangan Strauss pile memerlukan penggunaan peralatan khusus seperti matriks pile dan pipa tremie. Ini memerlukan investasi tambahan dalam peralatan dan keahlian operator.

Harga Jasa Bore Pile Terbaru

Berikut ini adalah harga bore pile per titik dalam satuan meter.

  • Diameter 30 cm = Rp 145.000/meter
  • Diameter 40 cm = Rp 180.000/meter
  • Diameter 50 cm = Rp 220.000/meter
  • Diameter 60 cm = Rp 260.000/meter
  • Harga diatas berlaku hanya untuk jasa pengeborannya saja, tidak termasuk pembesian, pengecoran dan material lainnya.
  • Ongkos tenaga kerja pergi-pulang ke lokasi proyek dibebankan ke pihak pemberi kerja.
  • Biaya Mob/Demob mesin mini crane dibebankan ke pihak pemberi kerja.

Kedalaman rata-rata untuk tiap titiknya sekitar 10 meter.

Harga dan kedalaman bore pile dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor lain seperti jenis tanah, lokasi proyek, dan persyaratan khusus.

Share This Story, Choose Your Platform!

Leave A Comment